Naskah Drama Banjir 12 Orang





NASKAH DRAMA BANJIR
                Di sebuah desa kecil, yang jauh dari kota, desa yang begitu indah, tanah yang subur dan memiliki sungai yang sangat jernih airnya. Itulah kondisi desa itu beberapa tahun yang lalu, lain dengam saat ini banyak sekali prpohonan yang di tebang. Apalagi desa itu adalah salah satu desa pemasok bahan mentah atau balok kauu untul pembuatan kusen. Sungai yang dulu airnya jernih itu pun sekarang penuh dengan sampah dan airnya pun berwarna hitam. Desa kecil itu pun kini telah menjadi desa kotor dan kumuh.
Hari itu di rumah pak Rt
Pak rt: "Bagaimana nugi?? Apa semua barangnya sudah dikirim?. "
Nugi: "Sudah pak. "
Pak rt: "Apa ada masalah lain?. "
Nugi: " Iya pak, permintaan bahan mentah semakin banyak. "
Pak rt: "Kalau begitu, tebang lebih banyak lagi pohon. "
Nugi: " Baik pak, akan saya laksanakan. "
Hari demi hari semakin banyak pohon yang di tebang ,udarapun semakin panas meski memasuki musim penghujan.
Di rumah bi atin.
Di rumah kecil itu telah berkumpul sekelompok anak remaja yang sedang mengerjakan tugas kelompok, yaitu membuat makalah tentang "Menjadi seorang TIMSAR dan PMI. " Mereka harus mewawancatai salah satu anggota TIMSAR dan PMI, untuk itu mereka harus pergi ke kota. Tapi guru berkata ,hanya satu orang saja yang boleh mewawancarai anggota TIMSAR dan PMI dan ongkos pergi ke kota akan di tanggung sekolah.
Dan hari itu ,saat di rumah bi atin, merekapun bertengkar menentukan siapa yang akan pergi ke kota.
Tiara: " Hey! Udah deh gimana kalo kita hompimpah aja??,"
Aldi: " Bener juga tuh dari pada kita ribut terus ,malah gabakal selesai -selesai tugasnya. "
Nova: " Ya terserah sih. "
Indah: " Oke deh ,lagian moodnya lagi buruk nih. "
Aldi: " Siap!! 'Semuanya' Hompimpah alayhum gambreng....
Indah: " ye, akhirnya aku yang pergi ke sana. “
Tiara: " Yaelaahhh ....padahal aku yang pengen pergi kesana "
Nova: " Bukan rezekynya kali,"
Indah: " sabar yaa tiaraa (tersenyum kepada tiara)
Aldi: " Okelah kalo begitu, nanti sore kamu tunggu di pinggir desa. "
Indah: " iyaa... Iyaa. "
Bi Rina: " Ehh bocah, udah selesai kerja kelompoknya?. "
Nova: " Udah bi. "
Bi Atin: " Bagus deh, kalo gitu, kalian mau main dulukan?, "
Tiara: " Iya bi. "
Bi Rina: " Yaudah nova bibi nitip buang sampah ya. "
Tiara: " Emang mau di apain sih??... Buat di jadiin Pizza sampah?
Bi Rina: "Alahh banyak nanya bocah, udah nih bawa. "
Nova: “ Berat banget, kalo uang seberat ini mah di suruh juga gak bakalan nyerocoss dah.”
Indah: “ Kalo nyangkut uang mah langsung konek dasar matre..”
Nova: “ Dari pada kamu so cantik…”
Indah: “ oiyaa jelas….”
Tiara: “ Udah deh keburu siang .”
Indah: “ itu tuhhh nova yang duluan.”
Nova: “ Kenapa nuduh ke aku,,?”
Indah: “ Kmu yang mulai duluan.”
Nova:” siapa yang duluan?”
Indah:” Kamu!”
Tiara:” Stoppppp …. Nothing Competition Talk For Today, understand.”
Indah+Nova: “ YessYess miss.”
Kak Yoseu: “ Heyy kalian tungguin dong….!”
Aldi: “ Siapa dia?”
Indah: “ Ohh itu kakak aku.”
Tiara: “ Mau ngapain dia?”
Indah: “ Tanya langsung aja ke dia?.”
Nova: “ Kakak., mau kemana?.”
Kak Yosseu: “ Emmmm …. Cuman ngikutin kalian aja!.”
Indah: “ O aja yakan?.”
Di perjalanan..
Awalnya mereka mau membuang sampah ke tempat pembuangan sampah di pinggir desa. Tapi tempat  pembuangan sampah itu penuh .
Nova:” Yaudah buang aja ke sungai!.”
Kak Yosseu: “ EH jangan nanti saluran penyaringannya tersumbat trus nantinya banjir.”
Aldi: “ Tapi bukannya banyak orang yang sering buang sampah ke sungai?”
Kak Yosseu:” Iyaa.. Tapi ngga seharusnya kita berbuat hal sama seperti mereka, yakan??”
Nova:” Maksudnya??.”
Kak Yosseu: “ maksudnya kita jangan mencontoh sikap dan perilaku warga disini. Susah untuk membujuk mereka agar tidak membuang sampah ke situ lagi’”
Aldi: “ Itukan memang sudah menjadi kebiasaan lama makannya mereka jadi susah di bujuk .”
Kak Yosseu :” Ya beitulah. Desa kita memang contoh terbaik dari teori “ GENERASI PERTAMA MEMBANGUN , GENERASI KEDUA MEMELIHARA, GENERASI KETIGA MENGHANCURKAN, dan GENERASI YANG AKAN DATANG HANYA AKAN MERASAKAN PUING-PUING KEJAYAANNYA SAJA.”( senyum miris)
Aldi:; “ Sudahlah, kita harus segera pergi.”
Indah: “ Sudah kakak ayo cepat.”
Kak Yosseu: “ Tentu saja ayoo
Karena pergi terburu-buru tanpa mereka sadari,mereka telah meningalkan kantong sampah di pinggir sungai, lalu datanglah seorang ibu-ibu.
Hilda : “ siapa sih yang buang sampah di sini? Kenapa gak sekalian ke sungai ….?
                Sore  harinya sekitar jam 14:15 berangkat menuju pos TIMSAR dan PMI untuk mewawanvcarai salah satu anggota TIMSAR dan PMI .Sekaligus untuk menyelesaikan tugasnya.
Di pos TIMSAR dan PMI
Indah  :” Permisi….”
Nita :” oh nak indah silahkan masuk.”
Indah :” (senyum) Terima kasih”
Nugi :” Akhirnya kau dating juga ku kira kau tak jadi datang kesini, kau terlambat ( sedikit berteriak).”
Indah :” Hanya beberapa menit.”
Nugi :” Beberapa menit? (sedikit membentak) kau telat 30 menit.”
Ulfa :”Sudahlah jangan marahi anak itu ,kau bisa memarahi semua anggotamuu sepuasnya. Tapi jangan
           kepada dia, dia hanya seorang anak yang sedang mengerjakan tugasnya.”
Nugi :” ohh…. Jadi sekarang kau yang menjadi ketuanya, begitu?”
Ulfa: “ ya mungkin aku akan senang bila kau memberikan jabatanmu kepadaku.”
Nugi: “ Enak saja, aku mendapatka posisi ini dengan kerja kerasku bukan dengan menghasut seseorang.”
Ulfa: “iya..terserah kau.”
Nita: “ Aku akan membawa minum dulu sebentar ya.”
Nugi: “ Baiklah langsung saja, kau kesini (katanya kepada indah).”
Indah: “ Baik pak..”
Nugi: “ Jadi apa yang akan kau tanyakan?.”
Indah: “ Ohhh iyaa… emmm saya hanya ingin bertanya apa bekerja menj
adi TIMSAR dan PMI itu sulit?.”
Nugi: “ Biasa saja sihh, hanya saja saat kamu tak bisa menemukan salah satu korban selalu ada kecewa                                                                                                                                                             dan beban yang di pikul serasa semakin berat.”
Joko: “ Tapi kan tidak sesulit saat menolong orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati,”
Nita: “ Kamu pasti akan sulit melupakan saat-saat dimana kamu gagal melakukan tugasmu.”
Indah: “ Oooooh…..Aku yakin pasti sangat sulit untuk menjadi TIMSAR dan PMI sejati!.”
Ulfa: “ Yap memang,, makannya jangan anggap remeh sebuah pekerjaan .”
Indah: “ Ah sepertinya saya sudah memiliki semua yang saya butuhkann, Terima kasih atas bantuannya.”
Nita: “ Sama-sama lain kali datanglah lagi.”
                Baru saja indah keluar dari pos tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras dan suara petir menggelegar .
Nugi: “ Heyyy anak ayolah kembali ( inah kembali masuk ke dalam pos TIMSAR).
Nita: “ Hujannya sangat besar.”
Nugi: “ kau benar.”
Ulfa: “ sepertinya akan ada badai.”
Nugi: “ Kita tak bisa keluar, badainya cukup besar.”
Indah: “ Apa badainya berlangsung lama?.”
Nita: “ Entahlahh..”
Ulfa: “ aku akan membuatkan minuman hangat.”
Nita: “ Aku ikut..”
                Hujan turun dengan sangat deras dan petir pun masih menggelegar.
Di kampong tempat tinggal Indah, sungainya meluap dan tanah akar  pohonpun tak bisa menyerap air karena pohon pohonnya sudah di tebang dan kemudian kampong itu  terendam banjir.Air semakin tinggi dan warga juga panic.
Bi Rina: “ Tolong…tolong….banjir sungai meluap.”
Pak rt: “ Tenang-tenang bantuan akan segera dating kita  boleh panik .”
Bi Rina: “ Hey bagaimana kau bisa menyuruh kita tenang hah!?.”
Pak rt: “ Denag mba Dila saya mengerti tapi……….”
Aldi: “ Heh dimana tiara ??.”
Pak rt: “ apa yang terjadi?.”
Aldi: “iya….. aku .”
          Gludungggg……Gludungggg….. petir terus menyambar, hujan semakin deras dan warga pun semakin panik.
Yosseu: “ Aldiii awasss…”
              Sebuah pohon tumbang tepat mengenai Aldi………..
Nova: “ Heyy Aldi awas..”
Bi Rina  “ Aldiii aldiii…”
Pak rt :” Nova bantu bapak menggeser pohonnya,.”
(Setelah mengeser Pak rt dan Nova pun menggendong aldi)
               Desa itu pun terendam banjir dengan ketinggian 150 cm. Keesokn paginya TIMSAR dan PMI beserta Indah langsung menuju TKP .
Indah memanggil orang-orang yang dikenalnya sambil berharap ada jawaban,
Indah: “ Tiaraa…..Nova…..Aldi….. kak Yoseu…..Bi Ahyatiinnnnn…. Kalian dimana??.”
Nugi: “ Percuma kau berteriak dan memanggil mereka ( kepada indah) kita harus mencarinya.”
Indah : “ Tapii ( sambil menangis).”
Nugi: “ Hilda, Ulfa kalian pergi ke pengungsian.”
Hilda+Ulfa: “ Baik …!.”
Nugi: “ Menurut laporan mereka ada di dataran tinggi, kita harus segera kesana.”
Nita+Tina: “ Siapp pak..”
Sesampainya di dataran tinggi
Nugi :” Ada yang terluka?”
Nova: “ Iya pak teman saya , dia terluka karena terkena pohon yang tumbang .”
Nugi:” Tina periksa dia,”
Joko: “ Sepertinya tangannya menekuk saat pohonnya tumbang jadi tangannya patah.”
Indah:” tangannya patah?? ( kaget)”
Tina:” Tapi tak apa hanya patah tulang biasa.”
Indah:” Huhhhh (lega)”
Nugi:” Apa yang hilang ??”
Bi Rina:” Iya pak , Tiara temannya indah hilang.”
Nugi:” Tiara……. Kalau tidak salah ulfa bilang dia menemukan seorang anak remaja seumuran indah, dan    dia pingsan.”
Bi Rina:” Ooh syukurlah kalau begitu,.”
Nita:” Sebailknya kita segera pergi ke pengungsian,tidak aman jika terus disini.”
Sesampainya di temppat pengungsian
Joko:” Heyy hilda bagaimana Pasienmu?”
Hilda:” Hmmmm,,,, dia sepertinya terbawa arus , dan banyak air yang masuk ke tubuhnya sehingga tubuhnya pun  sangat lemas.”


Joko:” siapa dia??”
Ulfia: “ Dia korban yang hilang namanya Tiara.”
Hilda:” ahh kau darimana saja sihhh??”

0 Komentar untuk "Naskah Drama Banjir 12 Orang"

Back To Top